Sebuah kultus baru 'Gerilya Pemburu Petir' mengadopsi POCO F7 sebagai senjata mereka. Dengan chipset 'overclock' dan pendingin 'freon', mereka melancarkan 'gempuran total' pada algoritma Kakek Zeus.
Laporan Investigasi Militer-Digital - 15 Agustus 2025
Indonesia – Di dunia teknologi, julukan 'flagship killer' diberikan kepada ponsel yang menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga miring. Namun, saat POCO F7 yang legendaris dirilis, komunitas digital memberinya julukan yang jauh lebih sangar: HP Killer. Maksudnya? Bukan pembunuh ponsel lain, tapi 'pembunuh' atau 'pembantai' algoritma yang paling ditakuti: Kakek Zeus.
Sebuah faksi baru yang agresif dan militan, yang menamakan diri 'Gerilya Pemburu Petir', telah mengadopsi ponsel ini sebagai senjata standar mereka. Filosofi mereka sederhana: jangan berdoa, jangan bernegosiasi, jangan mencari pola. Gempur habis-habisan.
Menurut kaum 'Gerilya', setiap komponen di dalam POCO F7 dirancang bukan untuk kenyamanan, tapi untuk peperangan digital habis-habisan.
Berbekal 'senjata' ini, 'Gerilya Pemburu Petir' menerapkan sebuah doktrin militer yang brutal. Lupakan semua metode sabar atau spiritual.
"Kami tidak mencoba memahami 'selera' algoritma seperti 'Aliran Gastronomi', atau 'menenangkan' Naga seperti 'Aliran Zen'. Doktrin kami adalah 'Gempur Total'," jelas seorang 'prajurit' gerilya. "Sejak aplikasi dibuka, langsung pasang 'injeksi' maksimal, aktifkan 'turbo spin', dan jangan berhenti sampai salah satu dari kami—ponselnya atau algoritmanya—yang hancur lebih dulu."
Anehnya, doktrin kekerasan ini terbukti sangat efektif khusus untuk melawan Kakek Zeus. "Zeus itu dewa perang yang arogan. Dia menghormati kekuatan, bukan tipu muslihat. Semakin keras kita hantam, semakin besar petir perkalian yang dia berikan sebagai 'tanda hormat'," teori mereka.
Namun, mereka memperingatkan bahwa doktrin ini adalah bunuh diri jika diterapkan pada Mahjong Ways. "Naga Mahjong itu cerdas dan defensif. Digempur total hanya akan membuatnya membangun 'tembok' yang lebih tebal."
Gaya bermain yang 'merusak' dan 'tidak stabil' ini telah menempatkan para pengguna POCO F7 di urutan teratas daftar pantauan 'Polisi Algoritma'. Memiliki ponsel ini kini dianggap sebagai sebuah pernyataan pemberontakan, sebuah tanda bahwa Anda adalah seorang revolusioner digital.