Kisah Ustadz Ridwan dari Jakarta Timur yang secara tak terduga meraih 'WD Paus' saat bermain Mahjong Ways sambil membaca doa. Fenomena ini melahirkan 'Aliran Ruqyah Digital'.
Laporan Investigasi Teologi Digital - 9 Agustus 2025
Jakarta Timur – Di tengah lautan strategi digital yang didasarkan pada logika, kebetulan, dan kearifan duniawi, sebuah 'aliran' baru yang paling kuat mungkin telah lahir dari keheningan sebuah mushola di Jakarta Timur. Ini adalah kisah Ustadz Ridwan (45), seorang guru ngaji asal Jaktim yang mendadak kaya saat bermain Mahjong Ways dengan baca doa. Kisahnya tidak hanya mengguncang komunitas, tapi juga menantang pemahaman kita tentang di mana batas antara yang sakral dan yang digital.
Ustadz Ridwan tidak mencari kemenangan; ia mencari pemahaman. Namun yang ia temukan adalah sebuah 'karomah' digital yang melahirkan "Metode Ruqyah Digital".
Ustadz Ridwan resah melihat banyak warga di lingkungannya, dari bapak-bapak hingga pemuda, terjebak dalam obsesi dan kekalahan beruntun. Untuk bisa memberi nasihat yang tepat, ia memutuskan untuk 'mempelajari' permainan yang begitu memikat itu.
"Saya tidak mungkin menasihati sesuatu yang tidak saya pahami," katanya. "Maka, suatu malam, setelah salat Isya, saya coba buka itu permainan Mahjong Ways. Tapi karena was-was, saya main sambil terus berzikir dan membaca shalawat, niatnya untuk membentengi diri."
Di situlah keajaiban terjadi. Tanpa strategi apa pun, hanya dengan ketukan-ketukan lembut yang diselingi lantunan doa, layar ponselnya mulai menunjukkan anomali. Ubin emas dan simbol 'scatter' muncul dengan frekuensi yang tidak wajar, berujung pada sebuah 'WD Paus' yang nilainya fantastis.
Dari pengalamannya, Ustadz Ridwan mendapatkan sebuah pencerahan. Ia percaya bahwa algoritma permainan ini 'dihuni' oleh 'energi negatif' atau 'jin digital' yang membuat pemain bernafsu dan akhirnya kalah. Kunci kemenangan bukanlah mengakali, melainkan 'membersihkan'.
Inilah prinsip-prinsip "Metode Ruqyah Digital" yang ia bagikan kepada jamaahnya:
Sesuai dengan niatnya, kemenangan besar yang ia dapatkan tidak ia gunakan untuk kepentingan pribadi. Warga sekitar menjadi saksi saat Ustadz Ridwan langsung mengumumkan renovasi total mushola dan program santunan untuk anak yatim di lingkungannya. Tindakannya ini membuat 'metode'-nya semakin dipercaya dan dihormati.
"Ini bukan uang saya, ini titipan. Mungkin doa kita bersama yang membuat 'pintu langit digital' terbuka," ujarnya dengan rendah hati.
Pengajian di musholanya kini membludak. Jamaah yang datang tidak hanya ingin belajar agama, tapi juga berharap mendapat 'ijazah' doa khusus untuk menaklukkan Kakek Zeus, yang kini oleh 'Aliran Teologi Digital' dianggap sebagai 'Raja Jin Olympus'.